Jumat, 07 Oktober 2016

pengembangan sistem



I.       Tujuan Pengembangan Sistem


1.      Perlunya Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruan atau memperbiki sistem yang telah ada.
Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti karena beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sistem lama, misalnya:
   a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
   b. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Organisasi mulai merassakan kebutuhan sistem informasi sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi
Penyusunan sistem baru karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau luar organisasi misalnya aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan sistem dari yang lama ke baru fdiharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang baru antara lain :
– Performance (kinerja), kinerja sistem beru lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
– Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang disajikan.
– Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungankeuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
– Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi.
– Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut digunakan dengan pemborosan yang minimum.
– Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
 II.  Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem antara lain :
  1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk menajemen informasi dari sistem yang digunakan oleh manajemen, sehingga dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
  2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar, setiap investasi harus mempertimbangkan :
a.  Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
b.  Investasi yang terbaik harus bernilai atau menguntungkan.
c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang terdidik
d. Tahapan dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan.
e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.(bersama-sama).
f. Jangan takut membatalkan proyek.
g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman pengembangan sistem.

III. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Life Cycle)
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem itu diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih-masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama.
Siklus ini disebut siklus hidup pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan tahapan utama dab langkah-langkah dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Ide dari System Life Cycle adalah sederhana dan masuk akal.


Tahapan utama siklus hidup pengembangan system terdiri dari :
a. Tahapan perencanaan (System Planning)
b. Analisis Sistem (System Analysis)
c. Desain Sistem (System Design)
d. Seleksi System (System Selection)
e. Implementasi System (System Implementation)
f. Perawatan System (Maintenance System)
Penggambaran dari siklus hidup pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar berikut :



Dalam pengembangan sistem terdapat beberapa hal yang menjadi faktor utama (Klas,2008) diantaranya :

1.      Pendekatan Pengembangan Sistem
Beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem :
1. Pendekatan Klasik lawan Pendekatan Terstruktur
a. Pendekatan Klasik (Clasical Approach)
Adalah pendekatan dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di Sistem Life Cycle tanpa dibekali oleh alat-alat dan teknik-teknik yang memadai.
Beberapa permasalahan yang timbul di pendekatan klasik
– Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
– Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal
– Kemungkinan kesalahan besar.
– Keberhasilan sistem kurang terjamin.
– Masalah dalam penerapan sistem.
b. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan Terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
2. Pendekatan Sepotong lawan Pendekatan Sistem
Pendekatan Sepotong (Piecemeal Approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Kegiatan atau aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi.
Pendekatan Sistem (systems approach) memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan sasaran dari sistem informasi itu saja.
3. Pendekatan bawah-naik lawan Pendekatan atas-turun
Pendekatan bawah naik (bottom up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan-perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini yang merupakan ciri-ciri pendekatan klasik.
Pendekatan atas turun (top-down approach) dimulai dari level atau organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output-input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
4. Pendekatan System Menyeluruh lawan Pendekatan Modular
Pendekatan Modular (modular approach) memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian atau modul-modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat waktu yang telah direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah dipelihara.
5. Pendekatan Lompatan Jauh lawan Pendekatan Berkembang
Pendekatan lompatan jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Pendekatan ini mengandung resiko, karena teknologi komputer cepat berkembang dan juga terlalu mahal karena memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan. Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan untuk periode berikutnya.

 

2.     Perencanaan Sistem (System Planning)

Beberapa hal yang termasuk kedalam tahap perencanaan sistem diantaranya yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan fisik yang digunakan untuk mendukung pengembangan sistem serta mendukung operasi setelah diterapkan. Adapun proses-proses yang dilakukan dalah tahapan perencanaan sistem, diantaranya :
  1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
    • mengkaji tujuan dan perencanaan strategi
    • mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
    • menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
    • menetapkan kendala proyek-proyek sistem
    • menentukan proyek-proyek sistem prioritas
    • membuat laporan perencanaan sistem
    • meminta persetujuan manajemen
  2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan. Tahapan yang dilakukan diantaranya :
    • menunjukan team analis
    • mengumumkan proyek pengembangan sistem
  3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem. Tahapannya sebagai berikut:
    • melakukan study kelayakan
    • menilai kelayakan proyek sistem
    • membuat usulan proyek sistem
    • meminta persetujuan manajemen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar