Jumat, 21 Oktober 2016

Metodologi Pengembangan Sistem

Nama : Dian Islami
Prodi : D3MI
NIM : 1600330014



1.       METODOLOGI PENGEMBANGAN

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma.

a.   Metodologi Waterfall
                       Metodologi Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang model ini lebih dikenal dengan Liner Sequential Model.
Ø Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu :

• Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.
• Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya. 
Ø   Kelebihan dari metode WaterFall :
Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan.Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

Ø   Kekurangan dari metode Waterfall :
·    Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
·    Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.
·     Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
·    Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.





b.    Metode System Development Life Cycle (SLDC)
Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem informasi.

C.     Metodologi Prototipe
Model ini dikembangkan karena adanya kegagalan yang terjadi akibat pengembangan project / aplikasi menggunkan sistem waterfall. Kegagalan yang terjadi biasanya dikarenakan adanya kekurang pahaman atau bahkan sampai kesalah pahaman pengertian developer aplikasi mengenai user requirement yang ada.

a.    Tahapan Metodologi Prototipe :
ü Pengumpulan Kebutuhan
ü Membangun Prototyping
ü Menggunakan Sistem
ü Mengkodekan Sistem
ü Menguji Sistem
ü Evaluasi Sistem
ü Evaluasi Protoptyping
b.    Kelebihan dan Kekurangan
ü Kelebihan
·      Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
·      Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.
·      Digunakan untuk memperluas SDLC.
ü Kekurangan
·      Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
·      Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
·      Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
·      Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai

2.         Alat dan Teknik-Teknik Dalam Pengembangan Sistem

A.   Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut ini :

1.    Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek



2.    Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
1.      Wawancara (interview)
2.     Observasi (observation)
3.      Daftar pertanyaan (questionnaires)
       Pengumpulan sampel (sampling)
3.    Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.
4.    Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.
5.    Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain.

B.   Alat Pengembangan Sistem

Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut   ini :
1.    HIPO diagram
2.    Data Flow diagram
3.    Structured Chart
4.    SADT (Structure Analysis and Design Technique)
5.    Jackson’s diagram (JSD)
Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun  suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan dari system. terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai berikut :
a).  Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
b).  Bagan alir sistem(system flowchart)
c).  Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
d).  Bagan alir logika program (program logic flowchart)
e).  Bagan alir program computer terinci (detailed computer program flowchart)
f).   Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
g).  Bagan alir proses (process flowchart)
h). Gantt chart
i).   Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)
j).   Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil relationship charting)
k).  Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
l).   Bagan organisasi (organization chart)

3.  ANALISIS SISTEM

Analis sistem adalah seorang yang ahli yang mampu menyajikan berbagai alternatif desain sistem informasi yang memungkinkan pemakai informasi memilih antara berbagai desain yang ditawarkan oleh analis sistem.
Analisis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap:

a). Analisis pendahuluan (preliminary analysis).
Dalam analisis pendahuluan sistem ini, analisis sistem mengumpulkan informasi untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya. Untuk ini analis sistem membuat work sheet atau check sheet untuk mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisis pendahuluan tersebut.

b). Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem
Pelaksanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem dalam suatu dokumen tertulis yang disebut “Usulan pelaksanaan analisis sistem.”.
Digunakan untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.

c). Pelaksanaan analisis sistem
Pelaksanaan analisis sistem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam “Usulan pelaksanaan Analisa Sistem”. Berikut contoh langkah-2nya:
- Analisis laporan yang dihasilkan sistem sekarang.
- Menganalisis transaksi.
- Mempelajari catatan pertama.
- Mempelajari catatn akhir

d). Penyusunan laporan hasil analisis sistem
Hasil akhir proses analis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan ayng disebut “Laporan hasil analisis sistem”. Laporan ini merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi.

4.      PEMROGRAMAN SISTEM

 Pemrograman Sistem adalah kegiatan merancang atau mengimplementasikan suatu program sistem. Kegiatan pemrograman sistem ini lebih mengacu kepada bagaimana suatu program sistem dapat berjalan lebih efektif dan berdaya guna lebih besar, seperti efektiffitas penggunaan sistem komputer, efektifitas sumber daya manusia dalam pengembangan perangkat lunak serta efisiensi optimalisasi biaya.

5.      Pengetahuan dan Keahlian Yang Diperlukan Analis Sistem

1.   Pemahaman terhadap teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemrograman komputer, yaitu teknologi informatika (hardware dan software), teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, system operasi, utilities dan paket-paket perangkat luank lainnya.
2.   Pemahaman terhadap bisnis secara umum, Pengetahuan tentang bisnis meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek lainnya.
3.   Keahlian dalam pemecahan masalah, Analisis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut kedalam bagian-bagiannya, menganalisisnya kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan terebut.
4.   Keahlian dalam komunikasi antarpersonel, Analisis harus memepunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
5.   Memahami metodologi pengembangan system informasi.


6.      Team Pengembangan Sistem

Dalam beberapa team pengembangan sistem ada beberapa macam bentuk organisasi yang dipengaruhi beberapa hal. Semisal ruang lingkup proyek yang di tangani atau juga besar kecil sebuah perusahaan.
Penulis disini akan membahas 2 team pengembangan sistem.

v  Team Pengembangan Sistem I

Team pengembangan sistem ini biasa digunakan sebuah perusahaan dengan struktur organisasi yang sudah mapan dengan kemampuan masing-masing sama. Terlihat batasan-batasan yang jelas tentang fungsi dari masing-masing anggota team.
Personil team pengembangan sistem I :

1. Project Coordinator
2. System Analyst & Design
3. Programmer
4. Network Designer
5. Technician (Hardware)
6. Database Administrator
7. Documenter
8. Software Tester
 9. Graphic Designer

v  Team Pengembangan Sistem II
               Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya
ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram)
atau seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis).
Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :


1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
2.  Ketua analis sistem (lead systems analyst)
3.  Analis sistem senior
4.  Analis sistem junior (junior systems analyst)
5.  Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
 6.  Programmer aplikasi (application programmer)
7.  Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar