Nama : Dian Islami
Prodi : D3MI
NIM : 1600330014
1.
METODOLOGI PENGEMBANGAN
Metodologi adalah kesatuan
metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan,
postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin
lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan
sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat
(kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem
informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah
Algoritma.
a. Metodologi
Waterfall
Metodologi
Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang
linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model
ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun
1970, sekarang model ini lebih dikenal dengan Liner Sequential Model.
Ø Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian,
yaitu :
• Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase
lainnya secara berurutan.
• Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah
selesai baru mulai menuju fase berikutnya.
Ø
Kelebihan dari metode
WaterFall :
Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno,
daripada menggunakan pendekatan asal-asalan.Selain itu, metode ini juga masih
masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
Ø
Kekurangan dari metode
Waterfall :
· Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada
teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
· Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.
· Pelanggan harus sabar, karena
pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai.
Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
· Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.
b. Metode System Development Life Cycle (SLDC)
Metode
ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan
makanya disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype Adalah
tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam
membangun sistem informasi.
C. Metodologi
Prototipe
Model ini dikembangkan
karena adanya kegagalan yang terjadi akibat pengembangan project / aplikasi
menggunkan sistem waterfall. Kegagalan yang terjadi biasanya dikarenakan adanya
kekurang pahaman atau bahkan sampai kesalah pahaman pengertian developer
aplikasi mengenai user requirement yang ada.
a. Tahapan Metodologi Prototipe :
ü
Pengumpulan Kebutuhan
ü
Membangun Prototyping
ü
Menggunakan Sistem
ü
Mengkodekan Sistem
ü
Menguji Sistem
ü
Evaluasi Sistem
ü
Evaluasi Protoptyping
b.
Kelebihan dan
Kekurangan
ü Kelebihan
·
Prototype melibatkan user
dalam analisa dan desain.
·
Punya kemampuan menangkap
requirement secara konkret.
·
Digunakan untuk
memperluas SDLC.
ü Kekurangan
·
Proses analisis dan
perancangan terlalu singkat.
·
Mengesampingkan
alternatif pemecahan masalah.
·
Bisanya kurang fleksible
dalam mengahdapi perubahan.
·
Protitype yang dihasilkan
tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai
2.
Alat dan Teknik-Teknik Dalam Pengembangan Sistem
A.
Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang
dapat digunakan antara lain sebagai berikut ini :
1.
Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk
penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek
2.
Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan
fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada.
Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
1. Wawancara (interview)
2. Observasi (observation)
3. Daftar
pertanyaan (questionnaires)
Pengumpulan
sampel (sampling)
3.
Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi
kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.
4.
Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan
sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan
sistem sendiri atau rapat anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem
manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di
dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek
pengembangan sistem.
5.
Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan
dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem.
Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan
diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan
dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang
lain.
B. Alat Pengembangan Sistem
Alat-alat pengembangan system
yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. HIPO diagram
2. Data Flow diagram
3. Structured Chart
4. SADT (Structure Analysis and
Design Technique)
5. Jackson’s diagram (JSD)
Jackson’s
System Develpoment (JSD) membangun suatu model dari dunia nyata (real
world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan dari system. terdapat
beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di
semua metodologi yang ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat
diklasifikan sebagai berikut :
a). Bagan untuk menggambarkan aktivitas
(activity charting)
b). Bagan alir sistem(system flowchart)
c). Bagan alir program (program flowchart) yang
dapat berupa :
d). Bagan alir logika program
(program logic flowchart)
e). Bagan alir program computer
terinci (detailed computer program flowchart)
f). Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
g). Bagan alir proses (process flowchart)
h). Gantt chart
i). Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout
charting)
j). Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
(personil relationship charting)
k). Bagan distribusi kerja (working distribution
chart)
l). Bagan organisasi (organization chart)
3. ANALISIS SISTEM
Analis sistem adalah
seorang yang ahli yang mampu menyajikan berbagai alternatif desain sistem
informasi yang memungkinkan pemakai informasi memilih antara berbagai desain yang ditawarkan oleh analis sistem.
Analisis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap:
a).
Analisis pendahuluan (preliminary analysis).
Dalam analisis pendahuluan sistem ini, analisis sistem mengumpulkan informasi
untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya. Untuk
ini analis sistem membuat work sheet atau check sheet untuk mengumpulkan
informasi yang dikumpulkan dalam analisis pendahuluan tersebut.
b).
Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem
Pelaksanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem dalam suatu dokumen
tertulis yang disebut “Usulan pelaksanaan analisis sistem.”.
Digunakan untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem
mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan dilaksanakan oleh
analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
c).
Pelaksanaan analisis sistem
Pelaksanaan analisis sistem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam
“Usulan pelaksanaan Analisa Sistem”. Berikut contoh langkah-2nya:
- Analisis laporan yang dihasilkan sistem sekarang.
- Menganalisis transaksi.
- Mempelajari catatan pertama.
- Mempelajari catatn akhir
d).
Penyusunan laporan hasil analisis sistem
Hasil akhir proses analis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu
laporan ayng disebut “Laporan hasil analisis sistem”. Laporan ini merupakan dokumen
tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai
informasi.
4. PEMROGRAMAN SISTEM
Pemrograman Sistem adalah kegiatan
merancang atau mengimplementasikan suatu program sistem. Kegiatan
pemrograman sistem ini lebih mengacu kepada bagaimana suatu program sistem
dapat berjalan lebih efektif dan berdaya guna lebih besar, seperti efektiffitas
penggunaan sistem komputer, efektifitas sumber daya manusia dalam pengembangan
perangkat lunak serta efisiensi optimalisasi biaya.
5. Pengetahuan dan Keahlian Yang
Diperlukan Analis Sistem
1. Pemahaman
terhadap teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemrograman komputer,
yaitu teknologi informatika (hardware dan software), teknologi
komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, system operasi, utilities dan
paket-paket perangkat luank lainnya.
2. Pemahaman
terhadap bisnis secara umum, Pengetahuan tentang bisnis meliputi akuntansi
keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen,
pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi,
kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek lainnya.
3. Keahlian
dalam pemecahan masalah, Analisis sistem harus mempunyai kemampuan untuk
meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah
masalah tersebut kedalam bagian-bagiannya, menganalisisnya kemudian harus dapat
merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan
terebut.
4. Keahlian
dalam komunikasi antarpersonel, Analisis harus memepunyai kemampuan untuk
mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Keahlian ini
diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
5. Memahami
metodologi pengembangan system informasi.
6. Team Pengembangan Sistem
Dalam
beberapa team pengembangan sistem ada beberapa macam bentuk organisasi yang
dipengaruhi beberapa hal. Semisal ruang lingkup proyek yang di tangani atau
juga besar kecil sebuah perusahaan.
Penulis disini
akan membahas 2 team pengembangan sistem.
v Team Pengembangan Sistem I
Team
pengembangan sistem ini biasa digunakan sebuah perusahaan dengan struktur
organisasi yang sudah mapan dengan kemampuan masing-masing sama. Terlihat
batasan-batasan yang jelas tentang fungsi dari masing-masing anggota team.
Personil team
pengembangan sistem I :
1.
Project Coordinator
2.
System Analyst & Design
3.
Programmer
4.
Network Designer
5.
Technician (Hardware)
6.
Database Administrator
7.
Documenter
8.
Software Tester
9.
Graphic Designer
v Team Pengembangan Sistem II
Dalam proyek pengembangan sistem
yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya
ada
seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram)
atau
seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis).
Tim
ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
1.
Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
3. Analis sistem senior
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
5. Programer aplikasi senior (senior applications
programmer)
6.
Programmer aplikasi (application
programmer)
7. Programer aplikasi yunior (junior applications
programmer)